Site Meter

Wednesday, September 1, 2010

HATIKU ADALAH HATIMU


Hai para T-Readers. Ketemu lagi nie... hehe...
Kali ini saya memposting sebuah cerita nie. Tp cerita ini sedikit sedih, jadi sediain tissu di samping kamu ya klo klian butuh... hehe... Cerita kali ini adalah kisah seorang laki-laki yg memberikan kebahagiaan dan hadiah kepada pacar’a dengan hadiah yg mungkin gak bisa klian lakukan...
Ywdah, dri pada kelamaan. Langsung aja deh kita ke TE-KA-PE...


CERITA CINTA .....
Suatu hari, ada seorang anak yang selalu sendiri. Sebut saja nama’a Faldi. Di sekolah, ia selalu saja sendiri. Dia selalu duduk di bawah pohon dan hanya ditemani oleh sebuah pulpen hitam dan buku diary miliknya. Hanya kepada bukunya itu dia mengungkapkan perasaannya. Siapa yang mau dekat – dekat dengan dia, karna dia telah di vonis oleh dokter penyakit kanker otak yang akan meninggal sebentar lagi..



Suatu hari, seperti biasa dia menulis yang dia rasakan pada buku diFaldinya. Tiba – tiba, ada seorang gadis mendekatinya. Sebut saja namanya Yuli. “ hai, kamu namanya siapa?” tanya Yuli. “ a.. aku Faldi..” jawab Faldi dengan terbatah – batah. “ kamu lagi nulis apa?” tanya Yuli kembali. “ ngak kok. Bukan tulisan apa-apa.” Jawab Faldi. Mereka berdua terlihat senang sekali. Wajah Faldi yang biasanya murung, kini dapat tersenyum bebas semenjak berkenalan dengan Yuli. Dia seakan melupakan penyakitnya itu, dan tampak seperti tidak mengalami apa-apa. Tiba – tiba Yuli memberikan secarik kertas kepada Faldi, di atas’a tertulis sebuah susunan angka. Ternyata itu adala nomor telefon Yuli. Dan faldi pun memberikan no telefon’a kepada Yuli. “ aku tunggu ya nnti malam ” kata Yuli. Faldi seakan tidak percaya, karna ada seorang wanita yg mau mendekati’a lagi..
Ketika malam’a, Faldi bingung untuk menelfon Yuli. Dia terus saja memandangi telefon’a itu. Tiba-tiba sebuah suara yg terdengan tak asing lagi memecahkan lamunan’a itu. Ternyata itu berasal dari handphone’a, dan yg mengejutkan lagi ternyata Yuli yg menelefon’a. “ h h a l o o ,...” kata Faldi terbatah-batah. “ faldi kmu gmana sih. Kok gak tlp aq?? Aq tungguin kmu dri tadi taw.” Kata Yuli. Mendengar itu, hati Faldi sangatlah senang. Kemudian mereka berbincang-bincang sampai larut malam. “ Yuli, bsk kmu brngkt skola sama siapa? ” tanya faldi dengan malu-malu.. “ sendirian. Emng knapa?? ” tanya Yuli. “ kmu maw gak bsk aq jemput? ” jawab faldi. “ emng kmu taw rumah aq apa?? Hehe.. ” jawab Yuli. “ gak taw.. hehe.. Ywdah, bsk kmu tunggu dmana gtu byar aq bsa jmput kmu? ” kata Faldi. Dan akhir’a mereka berdua sepakat untuk bertemu di depan mall dekat rumah Yuli.
Keesokan harinya, Faldi menjemput Yuli dengan sepeda motornya itu. Tampak wajah Faldi berseri – seri sepanjang perjalanan menuju tempat mreka bertemu. Di sana, Yuli telah menunggu Faldi didepan mall yg dikenal dengan PTM itu. “ silahkan naik tuan putri… ” kata Faldi. Yulipun mulai naik ke motor yang berwarna biru itu.. “ Faldi, kamu jemput aku apa ngak ada yang marah nih?” tanya Yuli. “ ngak lah. Siapa juga yang maw deket – deket sama orang yang…” Faldi langsung menghentikan pembicaraan. “ yang maw apa Di?” tanya Yuli lagi. “ ng… ngak kok. Ngak kenapa – kenapa.” Jawab Faldi.
Setelah selesai sekolah. Faldi menunggu Yuli di kantin. Ketika di sana, dia mendengar sekelompok perempuan yang sedang membahas tentang kedekatan Faldi dan Yuli. “ eh lo tau ngak. Faldi lagi pdkt taw sama Yuli.” Tanya salah seorang wanita. “ iya apa. Bener – bener gak tau diri tuh Faldi. Bentar lagi udah maw mati juga. Malah pdkt ama Yuli. Emang dia bisa ngasih apa ama Yuli?” jawab salah seorang gadis yang buruk rupanya juga hatinya. Mendengar itu, Faldi hanya bisa termenung. Dia berfikir bahwa dia tak pantas untuk Yuli. Sesaat kemudian, Yuli pun datang menghampiri Faldi yang telah setia menunggunya. “Hai Faldi..” sapa Yuli. Faldipun hanya terdiam. Dan tiba – tiba Faldi pun langsung pergi meninggalkan Yuli sendiri tanpa berkata apa - apa. Sesampanya Di rumah dia hanya diam saja. “ kamu kenapa Di?” tanya ibunya. “ ngak kenapa – kenapa kok mah. Faldi cuma pengen lagi sendiri aja.” Jawab Faldi dengan wajah murung. “ ya Allah, cobaan apa lagi yang Kau berikan kepada anakku ini. Tak cukupkah Engkau memberinya penyakit yang tak mungkin disembuhkan” kata ibunya. “ kkkrrrrriiiiiiiinnngggg……”Tiba – tiba suara handphone Faldi berdering. Disana tertulis nama Yuli yang menelefon. Faldi tidak menjawab panggilan tersebut. Berulang – ulang kali Yuli mencoba menghubungi Faldi, tapi Faldi tidak menjawabnya.
Keesokan harinya, Yuli mendatangi rumah Faldi. “ siang tante. Saya Yuli temennya Faldi. Faldinya ada gak tante.” Tanya Yuli. “ owh Yuli ya, ada kok. Sebentar ya, tante panggilin dulu.” Jawab ibunya Faldi. “ Faldi… ada temen kamu tuh. Si Yuli” kata ibunya Faldi memanggil Faldi.” Udah mah, dia suruh pulang aja. Faldi lagi gak maw diganggu dulu. Jawab Faldi. “ tapi Di….” Tanya ibunya. “ dibilang, Faldi gak maw di ganggu dulu.” Jawab Faldi.. “ Yuli, kayanya Faldi gak mau diganggu dulu tuh. Maaf ya..” kata ibunya Faldi. “ owh, yaudah deh tante. Saya pulang dulu ya..” jawab Yuli.
Keesokan harinya di sekolah, Yuli langsung menemui Faldi. “ Faldi kamu kenapa sih menghindar terus dari aku??” tanya Yuli. “ Yuli, kita tuh gak mungkin tuk bersama. Kamu tau kan, aku tuh penyakitan, dan sebentar lagi bakalan mati. Jadi kita gak akan bisa bersama selamanya.” Jawab Faldi. “ aku gak peduli Di, maw kamu penyakitan, mau kamu apalah. Aku tuh cinta sama kamu apa adanya.” Kata Yuli. Mendengar itu, Faldi langsung memeluk Yuli dan mencium keningnya dengan penuh cinta.
Hari berikutnya, itu adalah hari ketiga Faldi berkenalan dengan Yuli. “ mah aku berangkat duluan yah. Udah terlambat nih.” Kata Faldi kepada ibunya. “ terlambat kesekolah apa terlambat jemput Yuli nih..” kata ibunya sambil tertawa kecil. Faldi langsung bergegas menjemput Yuli . Rona wajah Faldi terlihat senang sekali. “ pagi cantik??” tanya Faldi. “ pagi juga ganteng..” jawab Yuli. Merekapun langsung jalan menuju kesekolah. “ eh Di, kita pergi makan yuk. Nanti aku yang traktir deh. Sekali – sekali gak sekolah gak apa – apa kan?” tanya Yuli. “ Ayo, kebetulan aku belom sarapan nih.” Jawab Faldi. “ huh kamu, kesenengan deh aku bayarin.”
Mereka pun langsung menuju mall yang ada di daerahnya. Sesampainya di sana, mereka berdua terlihat senang sekali. Kedua tanggan mereka selalu berpegangan dengan erat. “ eh Di, kita nonton yuk??” tanya Yuli. “ ayo, tapi nonton apa?” tanya Faldi. “ yang horor – horor aja yuk. Kayanya seru deh.” Jawab Yuli. Merekapun menonton film horor. Disamping mreka berdua terlihat dua orang yg sedang berpacaran. Faldi pun merasa iri melihat’a ( hehe ).. “ kamu kenapa DI ?? ” tanya Yuli yg melihat faldi terlihat melamun. “ hah?? Enggak kok.. Ywdah, lnjutin lagi yuk nonton’a. ” Kata Faldi. Tiba-tiba terdapat scene yg sangat seram sekali yg membuat Yuli terkejut dan Yuli langsung memeluk Faldi dengan spontan. Disana terlihat wajah Faldi yg memerah ( ya, walaupun di bioskop gelap. Saya bisa melihat’a gtu deh. ) dan tersenyum kecil. “ eh maaf ya Di. Aq gak sengaja. Abiz tadi serem banget sih. Hehe. ” kata Yuli. “ gak pa-pa kok Yul, kya gtu teruz juga gak pa-pa kok. Hehe ” kata Faldi sambil tertawa kecil.
Setelah selesai menonton. Faldi mengantar Yuli pulang. Kali ini Faldi mengantar’a sampai depan rumah. Karna bagaimanapun, Faldi belum pernah sekalipun ke rumah Yuli. Setelah sampai Yuli mengajak Faldi dulu untuk masuk ke rumah’a. Disana terlihat seorang laki-laki agak tua, dan bergaya seperti anak muda gtu deh, ternyata itu adalah Ayah’a Yuli. “ sore om. .. ” sapa Faldi dengan sopan. Disana terlihat Faldi mengobrol dengan akrab’a. Tp saya gak taw nie, apakah ayah’a Yuli setuju klo Yuli pacaran sama faldi apa kga...
Keesokan hari’a adalah hari sabtu. Mreka berencana ingin ngedate gtu deh alias Malam Mingguan. Kali ini Faldi menjemput Yuli tidak d depan Mall dekat rumah yuli lagi, tetapi di depan rumah’a Yuli. Faldi sudah siap untuk ngedate sama Yuli. “ mah, pah faldi brangkat dlu ya. . ” sapa Faldi kepada orang tua’a. “ wah anak papah ini. keren bgt sie. Psti maw jalan nie sama Yuli ya? ” kata Ayah’a dengan nada sedikit bercanda. “ ah papah bisa aja. Nama’a juga anak muda. Ywdah, faldi brngkt dulu ya. Maw telat nie jmput’a. ” kata Faldi kepada orang tua’a.
Selama perjalanan kerumah Yuli, faldi sangat senang sekali. Sesampai’a di depan rumah Yuli, dia mendengar suara bentakan dari ayah Yuli. “ kmu maw jalan sama dia?? Kmu kan taw sndiri, dya itu tuh kena sakit kanker otak kan?? Aa tuh gak maw kmu nnti ditinggalin sama dya.. ” kata Ayah’a Yuli yg biasa di panggil dengan ‘Aa’. Mendengar itu semua, hati Faldi terasa sangat sakit, bagaikan di sayat oleh sebilah pisau tajam. Lalu Yuli baru mnyadari bahwa di sana Faldi telah datang, dan mngkin telah mendengar smwa kata-kata Ayah’a. Lalu Faldi langsung pergi mninggalkan rumah Yuli sebelum sempat pamit kepada Yuli. Yuli pun terus memanggil’a, tapi tidak dihiraukan sama sekali oleh Faldi.
Faldipun pulang dengan wajah sedih. Kedua orang tua’a bngung apalagi yg terjadi dengan anak’a itu. Mreka truz membujuk Faldu untuk membukakan pintu kamar’a. Tapi Faldi seperti’a ingin sendiri dulu. “ ya Allah, Kini apa lagi yg Engkau berikan kepada anak kami.. Biarkanlah dia mrasakan kebahagiaan walaupun hanya sesaat.. ” kata Ayah’a Faldi yg terlihat sedih ketika berdoa. Setiap Yuli telefon, tak pernah sekalipun dia angkat. Keesokan hari’a di pagi hari, Yuli mendatangi rumah Faldi. Dia mencoba untuk bisa bertemu dgn Faldi dan membicarakan tentang apa yg orang tua Yuli katakan. Tapi tetap saja tidak berhasil. Faldi terus saja diam di dalam kamar’a. Setiap di panggil dya hanya diam. “ mngkin dya ingin sndiri kali ya tante. Ywdah deh, saya pulang dlu.. tolong bilang ya sama Faldi, klo saya datang maw ngejelasin itu smwa. klo saya tuh mencintai Faldi apa ada’a. ” kata Yuli kepada Ibu’a Faldi. “ iya nnti Tante sampein sama Faldi. ” kata Ibu’a Faldi.
Orang tua Faldi bingung, knapa Faldi tak kunjung kluar dari kmar’a. Karna biasa’a kalau dya sedang lapar, pasti keluar dari kmar’a. Lalu ayah’a Faldi mencoba melihat Faldi dari luar jendela kmar’a. Disana terlihat Faldi sedang tertidur. Apakah benar dya sedang tertidur?? Ternyata Faldi sedang Pingsan. Mngkinkah penyakin yg dya derita itu semakin parah ?? Lalu di bantu oleh supir ayah’a faldi, mreka mendobrak pintu. Dan disana terlihat Faldi sudah tak berdaya. Kmudian mreka pun membawa Faldi ke rumah sakit. “ bagaimana keadaan anak saya dok? ” tanya ibu’a Faldi kepada seorang dokter. “ penyakit yg di derita anak ibu sudah smakin parah. Maaf bu.. ” kata dokter. “ kira-kira umur anak saya tinggal brapa hari lagi dok? ” tanya ayah’a Faldi sambil menenangkan istri’a yg sedang menangis. “ kalau untuk itu, saya tidak bisa jawab pak. Yg pasti sudah tidak lama lagi. ” kata dokter itu. Mendengar itu, kdua orang tua Faldi semakin sedih.
Kemudian ibu’a Faldi memberi tahu kepada Yuli tentang keadaan faldi, berharap Yuli bisa datang dan memberi semangat kepada Faldi. Mendengar itu, langsung Yuli berangkat menuju rumah sakit. “ mamah kasih taw keadaan aku sama Yuli ya?? ” tanya Faldi yg di badan’a dipasang alat-alat kedokteran. “ iya. Mamah Cuma pngen kmu semngat buat ngadepin penyakit kmu itu.” Jawab ibu’a.. Tiba-tiba sebuah kabar buruk menghampiri Faldi dan kedua orang tua’a. Ayah’a Yuli menelfon kalau Yuli mengalami kecelakaan saat ingin mnemui Faldi, dan kini di rawat di rumah sakit yg sama dengan Faldi. Ayah’a Yuli memberi tahu karna Yuli tidak sadarkan diri, dan dya yakin kalau hanya Faldi yg bisa membangunkan’a.
Kemudian segera Faldi beranjak dari tempat tidur’a, dan dibawa ke sebuah ruangan untuk mnemui kekasih’a itu. “ yuli... sayang... bangun dong... ini aq Faldi. ” kata Faldi dgn prasaan sedih. Tapi Yuli sama sekali tidak sadarkan diri. Suasana menjadi sangat sedih, ketika Faldi haruz mendengar bahwa Yuli mengalami kerusakan pada Hati’a karna kecelakaan itu dari seorang dokter. Dan harus secepat’a mendapatkan donor hati untuk Yuli. Tp siapa yg maw mendonorkan satu-satu’a Hati untuk didonorkan kepada Yuli. Kemudian Faldipun mendatangi dokter yg menangani Yuli itu. Faldi menceritakan penyakit’a itu kepada dokter tersebut, dan rela mendonorkan hati’a untuk Yuli. Karna dya berfikir blm pernah sekalipun memberikan Yuli hadiah dan kebahagiaan. Maka dari itu, dari pada dya harus mati dengan sia-sia, dia memberikan hati’a itu kepada Yuli.
Dan akhir’a oprasi itupun terjadi. Faldi mendonorkan hati’a itu untuk Yuli. Dan oprasi itu berjalan dengan lancar, dan akhir’a Yulipun sadar dari tidur’a yg panjang itu. Ketika membuka mata, terlihat ibu dari Faldi yg sedang menangis. “ Faldi dimana tante ?? ” tanya Yuli. Tanpa sempat mngeluarkan kata-kata, Yuli sudah mngerti apa yg terjadi dengan Faldi. Yulipun meneteskan air mata di wajah’a yg cntik itu. “ tenang sayang. Walaupun Faldi sudah tidak ada, dia akan selalu di hati kamu.. ” kata ibu’a Faldi yg tidak bisa menahan tetesan Air mata itu. “ maksud tante apa?? ” tanya Yuli dengan prasaan bngung. “ kmu ngalamin kcelakaan Yul. Dan harus mendapatkan donor hati secepat’a. Dan yg ngasih donor ke hati kmu itu adalah Faldi. Jadi Faldi itu akan tetap di hati kmu. ” kata Ayah’a Yuli... Lalu air mata Yuli turun semakin deras. “ Faldi, walaupun kmu gak ada di samping aq. Tp kmu akan tetap slalu dihati aq, dan aku akan selalu merasa kalau kmu tuh di smping aku. Karna hatiku ini adalah hatimu... ” kata Yuli...


Gmana cerita’a?? Sedih gak??
Ya apapun tanggapan klian, saya Cuma bisa memberikan seperti ini.. semoga klian terhibur dan mendapatkan inspirasi dari cerita saya ini... Oke ..

Trima kasih... Saya Fajaruddin sampai bertemu di cerita-cerita selanjut’a....
( hehe... dah kaya Rommy Radael aja gw... )
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
MMORPG Games - MMORPG List - Video Game Music